Perbedaan UTBK SBMPTN dari masa ke masa

Apakah UTBK 2021 hanya menggunakan TPS seperti tahun sebelumnya?

Masuk PTN merupakan impian banyak pelajar. Tetapi sebelum menggapai mimpi itu, mereka harus melakukan tes dengan persaingan yang ketat. Tes PTN bisa diikuti oleh siswa kelas XII SMA/SMK/sederajat ataupun alumni lulusan tiga tahun terakhir.

Sistem Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) biasanya berbeda setiap tahunnya, mulai dari perangkat yang digunakan, penilaian, jenis, jumlah, sampai dengan waktu pengerjaan soal. Disini saya ambil sedikit contoh perbedaanya.

SBMPTN 2017 dan Tahun-Tahun sebelumnya:
  • Penilaian masih berdasar pada Teori Tes Klasik
  • Metode tes menggunakan Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC), meliputi:
  • Tes Kemampuan Potensi Akademik (TKPA) terdiri atas kemampuan Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
  • Tes Kemampuan Dasar Saintek (Matematika, Biologi, Kimia, dan Fisika) atau Tes Kemampuan Dasar Soshum (Sosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi.

SBMPTN 2018:
  • Penilaian memakai sistem Teori Respons Butir (Item Response Theory/IRT).
  • Metode tes menggunakan Ujian Tulis Berbasis Komputer dan/atau Ujian Tulis Berbasis Cetak, meliputi:
  • Tes Kemampuan Potensi Akademik (TKPA) terdiri atas kemampuan Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
  • Tes Kemampuan Dasar Saintek (Matematika, Biologi, Kimia, dan Fisika) atau Tes Kemampuan Dasar Soshum (Sosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi.

SBMPTN 2019:
  • Penilaian memakai sistem Teori Respons Butir (Item Response Theory/IRT)
  • Dilakasanakan oleh lembaga baru, yaitu Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT)
  • Metode tes menggunakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), meliputi:
  • Tes Potensial Skolastik (TPS) terdiri atas Penalaran Umum, Pengetahuan Bacaan dan Menulis, Pengetahuan dan Pemahaman Umum, dan Pengetahuan Kuantitatif
  • Tes Kemampuan Akademik Saintek (Matematika, Biologi, Kimia, dan Fisika) atau Tes Kemampuan Akademik Soshum (Matematika, Sosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi.
  • Jumlah Soal 160 untuk saintek dan 180 untuk Soshum.

SBMPTN 2020:
  • Penilaian memakai sistem Teori Respons Butir (Item Response Theory/IRT)
  • Dilakasanakan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT)
  • Metode tes menggunakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK)
  • Jenis soal tes hanya Tes Potensial Skolastik (TPS) terdiri atas Penalaran Umum, Pengetahuan Bacaan dan Menulis, Pengetahuan dan Pemahaman Umum, Pengetahuan Kuantitatif, dan Bahasa Inggris.
  • Jumlah Soal hanya 76, dengan waktu yang menyesuaikan.

*Keterangan:
  • Peserta yang menjawab dengan benar akan mendapatkan skor 4, jawaban salah mendapatkan skor negatif (- 1), dan tidak menjawab akan mendapatkan skor 0. Teori yang mendasari prosedur ini adalah penilaian Teori Tes Klasik.
  • Berbeda dengan penilaian memakai sistem Teori Respons Butir (Item Response Theory/IRT) yang tidak hanya memperhitungkan jumlah soal yang dijawab dengan benar dan salah oleh peserta, tetapi juga memperhitungkan karakteristik setiap soal khususnya tingkat kesulitan relatif dan sensitifitasnya dalam membedakan kemampuan peserta.
  • Semua soal dibuat dalam bentuk Multiple Choice 'Pilihan Ganda'.

Oh iya, saya Alumnus dari SMK angkatan 2019 yang berkesempatan untuk mengikuti SBMPTN 2019 dan SBMPTN 2020. Berkaca dari pengalaman yang pernah saya lalui, sistem SBMPTN memang sering berubah tergantung situasi, seperti sekarang pada masa Pandemi Covid-19 soal UTBK pun disederhankan.

Apakah UTBK 2021 hanya menggunakan TPS seperti tahun sebelumnya? Untuk sekarang kita belum bisa memastikan hal tersebut. Tunggu saja pengumuman resmi dari pihak terkait, yaitu LTMPT beberapa bulan kedepan.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mendapatkan Sertifikat Harvard Gratis

Apa yang dimaksud dengan Linjur?

Cara Mudah Belajar Bahasa Inggris